Sehubungan dengan ayah saya yang belakangan ini terkena Hipertensi maka saya pun menjadi ingin berbagi dengan teman-teman tentang semua hal yang berkaitan dengan Hipertensi dan cara mengatasi Hipertensi tersebut .
Tekanan darah tinggi atau hipertensi telah menjadi penyakit yang umum bagi banyak orang saat ini, apalagi bagi mereka yang tinggal di kawasan perkotaan.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi menjadi salah satu faktor penyebab stroke, serangan jantung, dan juga gagal ginjal. Dan akibat terburuk dari penyakit ini adalah kematian. Karena itu, jika bisa, penyakit ini harus dicegah. Jika Anda memiliki tekanan darah yang tinggi, Anda dapat mengendalikan penyakit ini. Bagaimana cara mencegah dan mengendalikan darah tinggi atau hipertensi?
Tekanan Darah
Sebelum membahas mengenai tekanan darah tinggi atau hipertensi, ada baiknya Anda mengenal terlebih dahulu tentang tekanan darah. Saat Anda melakukan pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis ke dokter, biasanya ada alat khusus yang digunakan oleh dokter untuk memeriksa tekanan darah. Alat untuk memeriksa tekanan darah disebut sphigmomanometer atau dikenal juga dengan tensimeter. Ada tensimeter digital dan ada juga tensimeter air raksa yang masih umum digunakan untuk pemeriksaan klinis.
Memeriksa Tekanan Darah
Saat memeriksa tekanan darah, ada dua angka yang biasanya disebut misalnya 120/80. Apa yang dimaksud angka-angka tersebut?
- Sistolik
Angka pertama (120) yaitu tekanan darah sistolik, yaitu tekanan saat jantung berdenyut atau berdetak (sistol). Sering disebut tekanan atas.
-Diastolik
Angka pertama (90) yaitu tekanan darah diastolik, yaitu tekanan saat jantung beristirahat di antara saat pemompaan. Sering disebut tekanan bawah.
Dokter akan melakukan pemeriksaan tekanan darah dengan menyuruh Anda duduk atau berbaring, karena itu posisi terbaik untuk mengukur tekanan darah. Lalu dokter biasanya akan mengikat kantung udara pada lengan kanan kecuali pada lengan tersebut terdapat cedera. Setelah itu, dilakukan pengukuran tekanan darah. Perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik disebut tekanan denyut.
Apa yang dimaksud dengan tekanan darah? Tekanan darah yaitu tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya terdapat dua angka yang akan disebut oleh dokter. Misalnya dokter menyebut 140-90, maka artinya adalah 140/90 mmHg. Angka pertama (140) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung atau pada saat jantung berdenyut atau berdetak, dan disebut tekanan sistolik atau sering disebut tekanan atas. Angka kedua (90) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastolik atau sering juga disebut tekanan bawah.
Setelah mengetahui tekanan darah, pasti Anda ingin mengetahui apakah tekanan darah Anda termasuk rendah, normal atau tinggi.
Mengapa Tekanan Darah Meningkat?
Apa yang menyebabkan tekanan darah bisa meningkat? Sebagai ilustrasi, jika Anda sedang menyiram kebun dengan selang. Jika Anda menekan ujung selang, maka air yang keluar akan semakin kencang. Hal itu karena tekanan air meningkat ketika selang ditekan. Selain itu, jika Anda memperbesar keran air, maka aliran air yang melalui selang akan semakin kencang karena debit air yang meningkat.
Hal yang sama juga terjadi dengan darah Anda. Jika pembuluh darah Anda menyempit, maka tekanan darah di dalam pembuluh darah akan meningkat. Selain itu, jika jumlah darah yang mengalir bertambah, tekanan darah juga akan meningkat.
Penyebab Darah Tinggi
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki tekanan darah tinggi. Ada faktor penyebab tekanan darah tinggi yang tidak dapat Anda kendalikan. Ada juga yang dapat Anda kendalikan sehingga bisa mengatasi penyakit darah tinggi. Beberapa faktor tersebut antara lain:
*Keturunan
Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Jika seseorang memiliki orang-tua atau saudara yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.
*Usia
Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda akan sama ketika Anda bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar jangan melewati batas atas yang normal.
*Garam
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.
*Kolesterol
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda, dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat. Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin. Untuk tips mengendalikan kolesterol, silahkan lihat artikel berikut: kolesterol.
*Obesitas / Kegemukan
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.
*Stres
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat memicu tekanan darah tinggi.
*Rokok
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.
*Kafein
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman cola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.
*Alkohol
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga menyebabkan tekanan darah tinggi.
*Kurang Olahraga
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan darah tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda menderita tekanan darah tinggi.
Mencegah dan Mengatasi Darah Tinggi
Untuk mencegah darah tinggi bagi Anda yang masih memiliki tekanan darah normal ataupun mengatasi darah tinggi bagi Anda yang sudah memiliki tekanan darah tinggi, maka saran praktis berikut ini dapat Anda lakukan:
Darah Tinggi dapat Dikendalikan
Tekanan darah tinggi atau hipertensi bukan suatu penyakit yang tidak dapat dihilangkan. Anda bisa mengendalikannya dan mencegah darah tinggi.
Tekanan darah diukur menurut siklus kerja jantung. Tekanan tertinggi, terjadi ketika jantung berkontraksi, disebut tekanan sistolik. Tekanan terendah, terjadi saat jantung dalam fase mengendur, disebut tekanan diastolik. Hasil pengukuran tekanan darah dinyatakan dalam tekanan sistolik dan diastolik, misalnya: 120/80 mmHg. Besarnya tekanan darah sistolik maupun diastolik sama-sama bermanfaat untuk menentukan jenis hipertensi yang terjadi dan bagaimana menanganinya.
Tekanan darah yang normal pada manusia dewasa adalah di bawah 120/80 mm/Hg. Umumnya, tekanan darah di atas 140/90 dianggap tinggi. Seseorang baru dikatakan memiliki hipertensi bila dalam dua kali pengukuran oleh dokter secara konsisten menunjukkan tekanan darah di atas 140/90.
Hipertensi Primer dan Sekunder
Secara umum, tekanan darah tinggi diklasifikasikan menurut penyebabnya. Tekanan darah tinggi yang tidak diketahui sebabnya disebut hipertensi primer atau esensial. Hipertensi ini biasanya terkait dengan gen atau bersifat keturunan. Sekitar 90-95 persen kasus tekanan darah tinggi adalah primer. Tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh penyakit atau kondisi lain disebut hipertensi sekunder. Misalnya, hipertensi renovaskuler disebabkan oleh penyakit ginjal.
Bahaya tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi adalah kondisi yang berbahaya. Bila tidak dikelola dengan baik, tekanan darah tinggi pada akhirnya dapat menyebabkan jantung bekerja terlalu berat sehingga mengalami kerusakan serius. Misalnya, otot jantung dapat menebal (hipertrofi) dan berfungsi abnormal atau memompa secara kurang bertenaga. Tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan kerusakan otak, mata dan ginjal. Di organ-organ tersebut terdapat jaringan arteri lembut yang mudah rusak oleh tekanan yang tinggi.
Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko serangan jantung, gagal jantung dan stroke. Sekitar separuh orang yang terkena serangan jantung dan dua-pertiga orang yang terkena stroke adalah penderita hipertensi. Pada umumnya, tekanan darah tinggi tidak dapat diobati tetapi dapat dikelola dan dikendalikan dengan diet dan pengobatan.
Prevalensi
Pada umur di bawah 55 tahun, hipertensi lebih banyak diderita kaum pria. Setelah menopause (yang umumnya terjadi pada usia 50-an), risiko hipertensi pada wanita meningkat, terutama karena berkurangnya hormon-hormon tertentu. Pada usia 75, hipertensi lebih banyak diidap wanita dibandingkan pria.
Selama kehamilan, beberapa wanita mungkin terkena tekanan darah tinggi, bahkan bila sebelumnya mereka sama sekali tidak memilikinya. Hipertensi gestasional ini diyakini meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan stroke pada wanita tersebut di usia lanjut. Pre-eklamsia, kondisi yang terkait dengan tekanan darah tinggi dan keberadaan protein di urin ibu hamil, adalah salah satu penyebab kematian utama ibu dan bayi di Indonesia.
Tanda-tanda dan gejala
Sebagian besar penderita darah tinggi umumnya tidak menyadari kehadirannya.
Bila ada gejala, penderita darah tinggi mungkin merasakan keluhan-keluhan berikut:
* Kelelahan
* Bingung
* Perut mual
* Masalah penglihatan
* Keringat berlebihan
* Kulit pucat atau merah
* Mimisan
* Cemas atau gelisah
* Detak jantung keras atau tidak beraturan (palpasi)
* Suara berdenging di telinga
* Disfungsi ereksi
* Sakit kepala
* Pusing
Pengobatan
Pengobatan tekanan darah tinggi sangat tergantung pada tingkat keparahan dan penyebabnya. Penderita hipertensi primer dengan tekanan darah di atas 140/90 mungkin akan mendapatkan obat-obatan pengontrol. Dokter juga mungkin akan merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk mengendalikan tekanan darahnya, di antaranya:
Sumber :
- Kumpulan info
- Majalah Kesehatan
Tekanan darah tinggi atau hipertensi menjadi salah satu faktor penyebab stroke, serangan jantung, dan juga gagal ginjal. Dan akibat terburuk dari penyakit ini adalah kematian. Karena itu, jika bisa, penyakit ini harus dicegah. Jika Anda memiliki tekanan darah yang tinggi, Anda dapat mengendalikan penyakit ini. Bagaimana cara mencegah dan mengendalikan darah tinggi atau hipertensi?
Tekanan Darah
Sebelum membahas mengenai tekanan darah tinggi atau hipertensi, ada baiknya Anda mengenal terlebih dahulu tentang tekanan darah. Saat Anda melakukan pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis ke dokter, biasanya ada alat khusus yang digunakan oleh dokter untuk memeriksa tekanan darah. Alat untuk memeriksa tekanan darah disebut sphigmomanometer atau dikenal juga dengan tensimeter. Ada tensimeter digital dan ada juga tensimeter air raksa yang masih umum digunakan untuk pemeriksaan klinis.
Memeriksa Tekanan Darah
Saat memeriksa tekanan darah, ada dua angka yang biasanya disebut misalnya 120/80. Apa yang dimaksud angka-angka tersebut?
- Sistolik
Angka pertama (120) yaitu tekanan darah sistolik, yaitu tekanan saat jantung berdenyut atau berdetak (sistol). Sering disebut tekanan atas.
-Diastolik
Angka pertama (90) yaitu tekanan darah diastolik, yaitu tekanan saat jantung beristirahat di antara saat pemompaan. Sering disebut tekanan bawah.
Dokter akan melakukan pemeriksaan tekanan darah dengan menyuruh Anda duduk atau berbaring, karena itu posisi terbaik untuk mengukur tekanan darah. Lalu dokter biasanya akan mengikat kantung udara pada lengan kanan kecuali pada lengan tersebut terdapat cedera. Setelah itu, dilakukan pengukuran tekanan darah. Perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik disebut tekanan denyut.
Apa yang dimaksud dengan tekanan darah? Tekanan darah yaitu tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya terdapat dua angka yang akan disebut oleh dokter. Misalnya dokter menyebut 140-90, maka artinya adalah 140/90 mmHg. Angka pertama (140) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung atau pada saat jantung berdenyut atau berdetak, dan disebut tekanan sistolik atau sering disebut tekanan atas. Angka kedua (90) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastolik atau sering juga disebut tekanan bawah.
Setelah mengetahui tekanan darah, pasti Anda ingin mengetahui apakah tekanan darah Anda termasuk rendah, normal atau tinggi.
Mengapa Tekanan Darah Meningkat?
Apa yang menyebabkan tekanan darah bisa meningkat? Sebagai ilustrasi, jika Anda sedang menyiram kebun dengan selang. Jika Anda menekan ujung selang, maka air yang keluar akan semakin kencang. Hal itu karena tekanan air meningkat ketika selang ditekan. Selain itu, jika Anda memperbesar keran air, maka aliran air yang melalui selang akan semakin kencang karena debit air yang meningkat.
Hal yang sama juga terjadi dengan darah Anda. Jika pembuluh darah Anda menyempit, maka tekanan darah di dalam pembuluh darah akan meningkat. Selain itu, jika jumlah darah yang mengalir bertambah, tekanan darah juga akan meningkat.
Penyebab Darah Tinggi
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki tekanan darah tinggi. Ada faktor penyebab tekanan darah tinggi yang tidak dapat Anda kendalikan. Ada juga yang dapat Anda kendalikan sehingga bisa mengatasi penyakit darah tinggi. Beberapa faktor tersebut antara lain:
*Keturunan
Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Jika seseorang memiliki orang-tua atau saudara yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.
*Usia
Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda akan sama ketika Anda bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar jangan melewati batas atas yang normal.
*Garam
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.
*Kolesterol
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda, dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat. Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin. Untuk tips mengendalikan kolesterol, silahkan lihat artikel berikut: kolesterol.
*Obesitas / Kegemukan
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.
*Stres
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat memicu tekanan darah tinggi.
*Rokok
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.
*Kafein
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman cola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.
*Alkohol
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga menyebabkan tekanan darah tinggi.
*Kurang Olahraga
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan darah tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda menderita tekanan darah tinggi.
Mencegah dan Mengatasi Darah Tinggi
Untuk mencegah darah tinggi bagi Anda yang masih memiliki tekanan darah normal ataupun mengatasi darah tinggi bagi Anda yang sudah memiliki tekanan darah tinggi, maka saran praktis berikut ini dapat Anda lakukan:
- Kurangi konsumsi garam dalam makanan Anda. Jika Anda sudah menderita tekanan darah tinggi sebaiknya Anda menghindari makanan yang mengandung garam.
- Konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium. Kalium, magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi.
- Kurangi minum minuman atau makanan beralkohol. Jika Anda menderita tekanan darah tinggi, sebaiknya hindari konsumsi alkohol secara berlebihan. Untuk pria yang menderita hipertensi, jumlah alkohol yang diijinkan maksimal 30 ml alkohol per hari sedangkan wanita 15 ml per hari.
- Olahraga secara teratur bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Jika Anda menderita tekanan darah tinggi, pilihlah olahraga yang ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, lari santai, dan berenang. Lakukan selama 30 hingga 45 menit sehari sebanyak 3 kali seminggu.
- Makan sayur dan buah yang berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang, tomat, wortel, melon, dan jeruk.
- Jalankan terapi anti stres agar mengurangi stres dan Anda mampu mengendalikan emosi Anda.
- Berhenti merokok juga berperan besar untuk mengurangi tekanan darah tinggi atau hipertensi.
- Kendalikan kadar kolesterol Anda.
- Kendalikan diabetes Anda.
- Hindari obat yang bisa meningkatkan tekanan darah. Konsultasikan ke dokter jika Anda menerima pengobatan untuk penyakit tertentu, untuk meminta obat yang tidak meningkatkan tekanan darah.
Darah Tinggi dapat Dikendalikan
Tekanan darah tinggi atau hipertensi bukan suatu penyakit yang tidak dapat dihilangkan. Anda bisa mengendalikannya dan mencegah darah tinggi.
Tekanan darah diukur menurut siklus kerja jantung. Tekanan tertinggi, terjadi ketika jantung berkontraksi, disebut tekanan sistolik. Tekanan terendah, terjadi saat jantung dalam fase mengendur, disebut tekanan diastolik. Hasil pengukuran tekanan darah dinyatakan dalam tekanan sistolik dan diastolik, misalnya: 120/80 mmHg. Besarnya tekanan darah sistolik maupun diastolik sama-sama bermanfaat untuk menentukan jenis hipertensi yang terjadi dan bagaimana menanganinya.
Tekanan darah yang normal pada manusia dewasa adalah di bawah 120/80 mm/Hg. Umumnya, tekanan darah di atas 140/90 dianggap tinggi. Seseorang baru dikatakan memiliki hipertensi bila dalam dua kali pengukuran oleh dokter secara konsisten menunjukkan tekanan darah di atas 140/90.
Hipertensi Primer dan Sekunder
Secara umum, tekanan darah tinggi diklasifikasikan menurut penyebabnya. Tekanan darah tinggi yang tidak diketahui sebabnya disebut hipertensi primer atau esensial. Hipertensi ini biasanya terkait dengan gen atau bersifat keturunan. Sekitar 90-95 persen kasus tekanan darah tinggi adalah primer. Tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh penyakit atau kondisi lain disebut hipertensi sekunder. Misalnya, hipertensi renovaskuler disebabkan oleh penyakit ginjal.
Bahaya tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi adalah kondisi yang berbahaya. Bila tidak dikelola dengan baik, tekanan darah tinggi pada akhirnya dapat menyebabkan jantung bekerja terlalu berat sehingga mengalami kerusakan serius. Misalnya, otot jantung dapat menebal (hipertrofi) dan berfungsi abnormal atau memompa secara kurang bertenaga. Tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan kerusakan otak, mata dan ginjal. Di organ-organ tersebut terdapat jaringan arteri lembut yang mudah rusak oleh tekanan yang tinggi.
Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko serangan jantung, gagal jantung dan stroke. Sekitar separuh orang yang terkena serangan jantung dan dua-pertiga orang yang terkena stroke adalah penderita hipertensi. Pada umumnya, tekanan darah tinggi tidak dapat diobati tetapi dapat dikelola dan dikendalikan dengan diet dan pengobatan.
Prevalensi
Pada umur di bawah 55 tahun, hipertensi lebih banyak diderita kaum pria. Setelah menopause (yang umumnya terjadi pada usia 50-an), risiko hipertensi pada wanita meningkat, terutama karena berkurangnya hormon-hormon tertentu. Pada usia 75, hipertensi lebih banyak diidap wanita dibandingkan pria.
Selama kehamilan, beberapa wanita mungkin terkena tekanan darah tinggi, bahkan bila sebelumnya mereka sama sekali tidak memilikinya. Hipertensi gestasional ini diyakini meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan stroke pada wanita tersebut di usia lanjut. Pre-eklamsia, kondisi yang terkait dengan tekanan darah tinggi dan keberadaan protein di urin ibu hamil, adalah salah satu penyebab kematian utama ibu dan bayi di Indonesia.
Tanda-tanda dan gejala
Sebagian besar penderita darah tinggi umumnya tidak menyadari kehadirannya.
Bila ada gejala, penderita darah tinggi mungkin merasakan keluhan-keluhan berikut:
* Kelelahan
* Bingung
* Perut mual
* Masalah penglihatan
* Keringat berlebihan
* Kulit pucat atau merah
* Mimisan
* Cemas atau gelisah
* Detak jantung keras atau tidak beraturan (palpasi)
* Suara berdenging di telinga
* Disfungsi ereksi
* Sakit kepala
* Pusing
Pengobatan
Pengobatan tekanan darah tinggi sangat tergantung pada tingkat keparahan dan penyebabnya. Penderita hipertensi primer dengan tekanan darah di atas 140/90 mungkin akan mendapatkan obat-obatan pengontrol. Dokter juga mungkin akan merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk mengendalikan tekanan darahnya, di antaranya:
- Berhenti merokok. Selain berbagai masalah kesehatan lain, merokok juga meningkatkan tekanan darah.
- Mengurangi berat badan. Pengurangan berat badan dapat dengan cepat menurunkan tekanan darah tinggi dan meringankan kerja jantung.
- Mengkonsumsi vitamin dan mineral dalam jumlah cukup. Riset menunjukkan vitamin C bermanfaat menjaga agar pembuluh arteri tetap lentur. Vitamin E, B, potasium, magnesium dan kalsium juga bermanfaat menjaga tekanan darah.
- Berolahraga aerobik secara teratur. Keteraturan berolah raga lebih penting dibandingkan instensitasnya. Olah raga berlebihan dapat berbahaya bagi kesehatan jantung Anda. Tanyakan kepada dokter sebelum Anda memulai aktivitas olah raga.
- * Mengurangi konsumsi garam hingga maksimum 2 gram saja per hari.
- * Mengelola emosi dengan mengurangi stres, berekreasi, menekuni hobi, kegiatan sosial dan istirahat yang cukup.
Sumber :
- Kumpulan info
- Majalah Kesehatan
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan Comment Anda untuk Kemajuan Blog ini..!!